Kota Madiun Raih TPID Berkinerja Baik Jawa-Bali, Pj Wali Kota Eddy Jadi Narsum Program Zona Bisnis Metro TV

Kota Madiun Raih TPID Berkinerja Baik Jawa-Bali, Pj Wali Kota Eddy Jadi Narsum Program Zona Bisnis Metro TV

SURABAYA – Prestasi Kota Madiun terkait pengendalian inflasi di daerah menarik perhatian televisi nasional di tanah air. Terbaru ada Metro TV yang mengulas strategi dan upaya pemerintah setempat dalam menekan laju inflasi. Pj Wali Kota Madiun, Eddy Supriyanto pun diminta menjadi nara sumber dalam program Zona Bisnis spesial dialog yang ditayangkan secara langsung, Jumat (5/7). Program Zona Bisnis tersebut mulai tayang pukul 10.00. Pj Wali Kota Eddy menjadi narasumber secara virtual dari Istana Grahadi Surabaya.

Dipilihnya Pj Wali Kota Eddy sebagai narasumber bukan tanpa sebab. Hal itu lantaran Kota Madiun berhasil meraih penghargaan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) kategori Kabupaten/Kota Berkinerja Terbaik untuk Kawasan Jawa-Bali. Penghargaan diberikan Presiden RI, Joko Widodo bersamaan Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Pengendalian Inflasi 2024 di Istana Negara, Jumat (14/6) lalu.

Pj Wali Kota Eddy tak sendiri. Dalam program Zona Bisnis tersebut juga mengemuka Kepala KPw Bank Indonesia Kota Kediri, Moch Choirur Rofiq. Berbagai pertanyaan pun mengemuka. Seperti kebijakan dan program yang dijalankan di Kota Madiun dan lain sebagainya. Pj wali kota menyebut ada beragam cara mengendalikan inflasi di Kota Madiun. Mulai menjaga keterjangkauan harga, ketersediaan stok, dan bantuan-bantuan.

‘’Kita lakukan pencatatan harga setiap hari juga kita lakukan pemantauan langsung,’’ kata Pj wali kota.

Kota Madiun juga memiliki program Warung Tekan Inflasi (Wartek). Warung kebutuhan pokok ini mendapatkan subsidi dari pemerintah sehingga harganya terjangkau. Jenis kebutuhan yang dijual menyesuaikan kebutuhan yang harganya tengah atau berpotensi naik. Sementara untuk mencegah penimbunan, Pemkot Madiun juga memiliki aplikasi khusus yang bisa mendeteksi pembelian berulang.

‘’Prinsipnya kita lakukan beragam cara agar harga-harga kebutuhan tetap stabil. Termasuk pembiayaan pengiriman barang sehingga harga jualnya tetap sama dengan yang dari produsen,’’ pungkasnya. (rams/agi/diskominfo)