Pimpin FGD Persiapan Akreditasi Paripurna Puskesmas Sukosari, Wali Kota Optimis Akreditasi Dapat Diraih Tahun Ini

Pimpin FGD Persiapan Akreditasi Paripurna Puskesmas Sukosari, Wali Kota Optimis Akreditasi Dapat Diraih Tahun Ini

MADIUN – Puskesmas Sukosari Kota Madiun berpeluang mendapatkan akreditasi paripurna tahun ini. Berbagai persiapan pun dilakukan sebelum penilaian dilakukan. Bahkan, salah satu persiapan dipimpin langsung Wali Kota Madiun, Maidi. Harapannya, akreditasi pamungkas itu bisa diraih.

‘’Hari ini persiapan Puskesmas Sukosari untuk akreditasu paripurna. Ini memang Puskesmas andalan,’’ kata Wali Kota Maidi usai Focus Group Discussion (FGD) di aula Puskesmas Sukosari, Selasa (26/9).

Wali kota optimis predikat itu bisa diraih. Pasalnya, Puskesmas Sukosari memang memiliki pelayanan yang bagus, sarana dan prasarana yang lengkap, serta gedung yang bagus. Puskesmas Sukosari juga menjadi tujuan delegasi Kenya dan Bangladesh untuk belajar seputar kesehatan reproduksi dan penanganan ibu hamil serta penekanan stunting beberapa waktu lalu. Hal itu tak terlepas dari berbagai inovasi yang dimiliki Puskesmas.

‘’Insyaallah paripurna didapatkan. Semua teman-teman tenaga medis, tenaga kesehatan ready semua,’’ ungkapnya.

Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk, dan KB Kota Madiun dr Denik Wuryani menyebut semua Puskesmas tahun ini melaksanakan akreditasi ulang. Sebab, akreditasi kali terakhir sudah lebih dari tiga tahun yang lalu. Akreditasi, lanjut Denik, harusnya dilakukan 2022 lalu. Namun, karena masih dalam suasana pandemi Covid-19, akreditasi baru dilaksanakan tahun ini.

‘’Semua puskesmas reakreditasi ada jadwalnya sendiri-sendiri. Untuk Puskesmas Sukosari jadwalnya pertengahan Oktober nanti,’’ ujarnya.

Denik menyebut belum ada Puskesmas di Kota Madiun yang sudah pernah mendapatkan akreditasi paripurna sebelumnya. Karenanya, Denik berharap akreditasi paripurna bisa diraih. Puskesmas Sukosari saat ini masih berstatus akreditasi utama yang diraih 2019 lalu.

‘’Ada banyak indikator yang harus dipenuhi. Ada lima bab utama di dalamnya ada ratusan indikator turunannya. Jadi yang dinilai bukan hanya di internal Puskesmas, tetapi juga di luar Puskesmas termasuk menanyai masyarakat yang pernah berobat ke Puskesmas,’’ pungkasnya. (rams/agi/diskominfo)