Peringatan Hari Kartini, Wali Kota Ajak Tingkatkan Partisipasi Tapi Jangan Lupakan Kodrat Sebagai Perempuan


  • Kategori Berita
  • By Admin Kota
  • 27 Apr 2023

Peringatan Hari Kartini, Wali Kota Ajak Tingkatkan Partisipasi Tapi Jangan Lupakan Kodrat Sebagai Perempuan

MADIUN – Hari Kartini memang 21 April kemarin. Namun, peringatannya masih semarak di Kota Madiun. Pemerintah daerah setempat menggelar upacara peringatan Hari Kartini ke-144 itu dengan khidmat, Kamis (27/4). Upacara peringatan dipimpin Wali Kota Madiun, Maidi.

Orang nomor satu di Kota Pendekar itu menyebut peringatan Hari Kartini jangan sebatas seremonial belaka. Namun, harus diwarnai peningkatan semangat untuk lebih baik ke depannya.

‘’Kartini ini sudah tidak lagi muda. Sudah 144 tahun. Maka Kartini era sekarang yang tidak jumpa langsung harus bisa memaknai dengan baik. Jangan hanya seremonial, tetapi harus benar-benar meneladani perjuangan Kartini dulu,’’ kata Wali Kota Madiun, Maidi usai upacara.

Wali kota mengajak generasi sekarang untuk bisa melihat lebih jauh apa yang telah dilakukan Kartini pada masanya. Dengan semangat luar biasa memperjuangkan pendidikan meski dalam keterbatasan. Nah, Wali Kota Maidi menyebut masyarakat sekarang harusnya bisa lebih semangat. Khususnya dalam berpartisipasi untuk pembangunan.

‘’Kalau yang dulu saja dengan segala keterbatasan fasilitas dan teknologi, semangatnya begitu luar biasa. Kita yang sekarang harusnya bisa lebih semangat lagi,’’ ujarnya.

Namun, wali kota mengingatkan agar Kartini era sekarang tidak meninggalkan kodratnya sebagai perempuan. Yakni, menjadi ibu dan juga istri. Perempuan di dalam rumah tangga harus bisa menjadi istri sekaligus orang tua yang baik. Hal itu penting khususnya untuk mencetak generasi ke depan yang semakin lebih baik.

‘’Kalau keduanya bisa berjalan beriringan dan seimbang, itu baru namanya Kartini yang sempurna,’’ ungkapnya.

Wali Kota Maidi menambahkan di Kota Madiun juga tidak anti perempuan dalam urusan pembangunan daerah. Hal itu dapat dilihat dari banyaknya jabatan-jabatan penting yang diisi oleh perempuan. Mulai dari lurah sampai kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD). Wali kota menyebut penempatan jabatan tidak memandang laki-laki maupun perempuan. Namun, berorientasi pada hasil kerja.

‘’Saya tidak melihat itu laki-laki atau perempuan. Kita berdasar hasil kerja. Kalau memang hasilnya bagus yang dia berhak menjadi pemimpin,’’ pungkasnya. (dspp/agi/diskominfo)

  • Bagikan: