MADIUN – Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Pemerintah Kota
Madiun harus terus dioptimalkan. Pembinaan pun dilakukan guna mengoptimalkan
peran Perumda tersebut. Tidak hanya dalam menyumbang Pendapatan Asli Daerah
(PAD), tetapi juga terkait pelayanan kepada masyarakat.
‘’BUMD itu sosial-bisnis. Jadi orientasinya ya harus untung
tetapi juga pelayanan kepada masyarakat,’’ kata Wali Kota Maidi usai
Sosialisasi dan Pembinaan BUMD di Lingkungan Pemkot Madiun di kantor Kecamatan
Manguharjo, Sabtu (4/3).
Karenanya, pelayanan harus prima. Wali kota menyebut baik
secara pekerjaan untuk mencari keuntungan juga terkait pelayanan kepada
masyarakat. Tak heran, BUMD sejatinya lebih berat. Karenanya, mereka yang tidak
bisa melaksanakan dua hal tersebut BUMD bukan tempatnya. Wali kota menegaskan
untuk selalu mengedepankan hal tersebut.
‘’Pelayanan harus prima, kalau tidak prima tidak boleh.
Kalau tidak bisa melayani dengan baik, ya bukan di situ tempatnya,’’ tegasnya.
Wali kota juga menegaskan bahwa nahkoda BUMD adalah aturan.
Tak heran, semua hal terkait pekerjaan di BUMD harus berdasarkan aturan.
Termasuk dalam pemberiam sanksi. Selain itu, wali kota menyebut akan terus
melakukan pembinaan-pembinaan. Pun, evaluasi juga akan terus dilakukan.
Harapnnya, kinerja BUMD semakin meningkat.
‘’Tentu kita evaluasi, kekurangan kita apa, yang belum
maksimal dibagian apa kita evaluasi semua,’’ ungkapnya.
Pemerintah Kota Madiun setidaknya memiliki tiga perusahaan
umum daerah. Yakni, Perumda PDAM Tirta Taman Sari, Perumda BPR Bank Daerah Kota
Madiun, dan Perumda Aneka Usaha. Keberadaan ketiganya harus terus dioptimalkan.
Namun, bukan hanya soal bisnis mencari keuntungan. Tetapi juga bergerak untuk
bidang sosial. (ws hendro/agi/diskominfo)
2024 © by Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Madiun