MADIUN – Upaya pemenuhan komoditas pokok masyarakat Kota
Madiun terus dilakukan. Khususnya untuk komoditas telur dan cabai. Pemerintah
Kota Madiun sengaja menggandeng Pemkab Blitar terkait itu. Pembahasan kerjasama
keduanya berlangsung secara virtual, Jumat (24/2).
‘’Telur dan cabai ini salah dua komoditas penting di Kota
Madiun. Sedang, produksi dari lokal juga belum mencukupi. Makanya kita berupaya
menggandeng kerja sama dengan daerah lain,’’ kata Asisten 2 Kota Madiun, Ahsan
Sri Hasto.
Dipilihnya Kabupaten Blitar tersebut juga bukan tanpa sebab.
Kabupaten Blitar termasuk produsen telur dan cabai terbesar di Jawa Timur.
Setidaknya, peternak telur di sana bisa menghasilkan 600 ton dalam sehari. Tak
heran, 90 persen lebih pangsa pasar telur dari Kabupaten Blitar dijual ke luar
daerah.
Sementara untuk cabai rawit, Kabupaten Blitar bisa
menghasilkan 400 ton lebih cabai rawit saat panen. Itu belum termasuk jenis
cabai yang lain. Ahsan menyebut kerja sama ini tepat mengingat sebentar lagi
memasuki musim panen raya. Yakni, pada Maret mendatang.
‘’Ini juga antisipasi kita menjelang lonjakan harga
menjelang Ramadan dan Lebaran,’’ ungkapnya.
Terkait harga, lanjutnya, masyarakat tidak perlu khawatir.
Sebab, Pemerintah Kota Madiun memiliki program subsidi transportasi bahan
kebutuhan. Artinya, biaya kirim bakal ditanggung Pemkot Madiun. Tak heran,
harga jual cabai tersebut tak jauh dari harga kulakan. Sebab, sudah tidak ada
lagi biaya operasional.
‘’Jadi kalau harga dari sana 20 ribu perkilo, sampai sini ya
20 ribu perkilo, karena ongkos pengirimannya sudah kita subdisi. Pedagang juga
kita atur agar tidak mematok harga yang kelewat tinggi. Dengan begitu, harganya
tetap stabil di Kota Madiun,’’ jelasnya. (rams/agi/diskominfo)
2024 © by Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Madiun