MADIUN – Anak yang hebat dimulai dari orang tua yang hebat
pula. Karenanya, Pemerintah Kota Madiun menggelar Sekolah Orang Tua Hebat
(SOTH). Setidaknya sebanyak 30 orang tua di Kota Pendekar sudah menamatkan
sekolah parenting tersebut. Mereka akhirnya diwisudakan. Prosesi wisuda
dilakukan Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Jawa Timur Arumi Bachin Emil Dardak
di Asrama Haji Kota Madiun, Rabu (22/2). Tak hanya itu, wisuda juga dilakukan
kepada 30 lansia yang telah selesai mengikuti sekolah lansia tanggung
Selantang. Proses wisuda juga dihadiri Ketua TP PKK Kota Madiun Yuni Setyawati
Maidi.
Ketua TP PKK Pemprov Jawa Timur, Arumi menyebut keberadaan
kedua pendidikan itu penting dan perlu. Salah satunya, untuk menekan stunting.
Orang tua wajib terus diberikan pemahaman terkait tumbuh kembang anak mulai
sejak masa kehamilan hingga pengasuhan. Apalagi, dalam pendidikan selama tiga
bulan itu ada hal yang bisa dipelajari. Mulai merawat anak, menyiapkan gizi
seimbang, hingga pendidikan usia dini. Tak heran, guru PAUD juga dilibatkan
sebagai trainer of training (ToT).
‘’Ada salah satu materi yang penting dan saya sukai. Yakni,
soal keterlibatan peran ayah. Ayah ini juga mengambil peran penting dalam masa
tumbuh kembang anak. Jadi bukan hanya tugas seorang ibu,’’ ungkapnya.
Sementara untuk Selantang, Arumi menyebut pendidikan kepada
lansia itu diharapkan bisa memberikan kehidupan yang lebih baik dalam menjalani
masa tua. Lansia diharapkan tidak menjadi beban. Tetapi tetap terlibat aktif
dalam pembangunan. Karenanya, perlu dilakukan upaya-upaya untuk mengoptimalkan
itu.
‘’Para lansia ini kan dulunya juga telah berjasa di masa
produktifnya. Mungkin ada yang menjadi guru, dokter, dan lainnya. Ini merupakan
satu bentuk apresiasi. Mereka juga harus diperhatikan,’’ imbuhnya.
Sementara itu, Ketua TP PKK Kota Madiun, Yuni Setyawati
Maidi menyebut wisuda kali ini merupakan angkatan pertama. Kegiatan SOTH dan
Selantang juga terus berlanjut. Selain prosesi wisuda, juga dilakukan
penyematan pin kepada calon siswa SOTH dan Selantang angkatan kedua. Setidaknya
ada 60 siswa SOTH dan 60 siswa Selantang. Siswa SOTH angkatan kedua itu berasal
dari Kelurahan Klegen dan Manguharjo. Sedang, siswa Selantang berasal dari
Kelurahan Josenan dan Sogaten.
‘’Alhamdulillah masyarakat sangat antusias. Bahkan sudah
banyak yang mengantri. Tetapi memang sengaja kita batasi sesuai rombel,’’
ungkapnya. (radit/agi/diskominfo)
2024 © by Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Madiun