MADIUN – Gerbong mutasi di lingkup Pemerintah Kota Madiun
kembali bergulir. Kali ini, sebanyak delapan pejabat pimpinan tinggi pratama
yang dilakukan pergeseran jabatan. Prosesi pelantikan berlangsung khidmat di
Pahlawan Religi Center (PRC), Jumat (17/2) malam.
Sebanyak delapan pejabat itu yakni, Totok Sugiarto Kepala
Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian, Suwarno Kepala Badan Perencanaan
Penelitian dan Pengembangan Daerah, Harum Kusumawati Staf Ahli Wali Kota Bidang
Sumber Daya Manusia dan Kesejahteraan Rakyat, Subakri Kepala Dinas Perhubungan,
Agus Siswanta Staf Ahli Wali Kota Bidang Ekonomi dan Pembangunan, Heri
Suwartono Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak,
Agus Purwowidagdo Kepala Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga, Serta
Sunardi Nurcahyono Kepala Satuan Polisi Pamong Praja dan Pemadam Kebakaran.
Dari delapan pejabat, tiga di antaranya masih berada di
Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lama. Namun, tetap dilakukan pelantikan.
Sebab, kepala OPD terkait sudah lima tahun menjabat. Sesuai PP 11/2017 pejabat
yang sudah menjabat selama lima tahun dan memang masih diperlukan di OPD
tersebut bisa diperpanjang melalui pelantikan. Karenanya, biarpun tidak
bergeser pejabat terkait tetap dilakukan pelantikan. Kebanyakan Kepala OPD yang
dimutasi adalah mereka yang sudah menjabat selama lima tahun di OPD tersebut.
Wali Kota Maidi menyebut pergeseran merupakan hal lumrah.
Selain untuk penyegaran juga karena memang sudah waktunya. Seperti dalam amanat
PP. Karenanya, mereka dilakukan pergeseran. Namun, memang ada yang tetap di OPD
lama. Artinya diperpanjang. Itu karena memang kemampuannya masih dibutuhkan di
OPD tersebut.
‘’Memang ada jabatan yang kosong. Kita analisis, ada yang
kita geser sesuai kompetensinya,’’ kata wali kota usai Pengambilan Sumpah
Jabatan dan Pelantikan,’’ ungkapnya.
Wali kota tak menampik ada sejumlah jabatan yang masih
kosong. Yakni, Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, Dinas Lingkungan
Hidup, Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman, Dinas Komunikasi dan
Informatika, serta Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang. Jabatan yang
kosong, kata wali kota, akan segera dilakukan pengisian.
‘’Segera kita isi, proses lelang sudah kita mulai. Satu
bulan harus selesai,’’ tegas wali kota.
Hal itu penting agar bisa tancap gas pelaksanaan APBD 2023.
Selain itu juga mulai menyiapkan perencanaan APBD 2024. Wali Kota berharap
pejabat yang mendapat posisi baru untuk segera menyesuaikan diri. Harapannya,
langsung tancap gas.
‘’Kalau tidak ada pimpinannya repot nanti. Karenanya, yang
kosong-kosong ini segera kita isi,’’ pungkasnya. (ws
hendro/dspp/agi/diskominfo)
2024 © by Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Madiun