Launching Dapur Umum Gas Metan di TPA, Wali Kota: TPA Bisa Jadi Tempat Wisata


  • Kategori Berita
  • By admin
  • 23 Dec 2022

Launching Dapur Umum Gas Metan di TPA, Wali Kota: TPA Bisa Jadi Tempat Wisata

MADIUN – Masyarakat yang kehabisan gas dan tidak bisa memasak tak perlu lagi resah. Pemerintah Kota Madiun kini punya layanan dapur umum gratis. Bukan berupa makanan siap saji, dapur umum tersebut benar-benar dapur untuk memasak. Dapur bisa dimanfaatkan gratis setiap saat. Sebab, dapur mengandalkan gas metan dari pengolahan sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Keberadaan dapur umum tersebut diresmikan Wali Kota Maidi di sela kegiatan gowes, Jumat (23/12). ‘’Masyarakat sekitar sini sudah kita aliri gas metan ini untuk memasak. Yang belum terjangkau layanan, bisa datang langsung dan masak di sini,’’ kata wali kota. Setidaknya disiapkan 30 tungku untuk masyarakat di sana. Tak hanya gratis gas, wali kota juga menggratiskan garam. Karenanya, dapur umum itu disebut wali kota sebagai dapur umum 2G. Yakni, gratis gas dan gratis garam. Wali kota menyebut keberadaan dapur umum diharap bisa membantu masyarakat khususnya keluarga kurang mampu maupun pelaku UMKM. Dengan memasak di sana, setidaknya sudah menekan biaya operasional dari gas untuk memasak. Wali kota menggratiskan dapur umum itu untuk masyarakat Kota Madiun. Seperti diketahui, tumpukan sampah di TPA Kelurahan Winongo memang telah diolah hingga menghasilkan gas metan. ‘’Dapur umum ini gratis untuk masyarakat, siapapun boleh. Silahkan yang tidak punya gas tidak perlu khawatir. Bisa bawa bahan-bahannya untuk dimasak di sini,” ujarnya. Wali kota menambahkan ke depan kawasan tersebut akan dibuat lebih menarik. Yakni, dengan ditambah taman dan juga tanaman bunga. Berbagai tanaman bunga itu sekaligus untuk menghalau bau dari sampah. Wali kota berangan kawasan itu bisa menjadi tempat wisata. Apalagi, di sana juga ada layanan mandi sauna yang juga dari gas metan. Artinya, TPA bukan lagi tempat yang tidak menyenangkan. Tetapi tempat wisata yang memiliki banyak fasilitas. Gas metan tersebut sejatinya telah dimanfaatkan lebih dari 200 kepala keluarga (KK) di dusun Gembel dan Palet, Kelurahan Winongo. Gas metan dialirkan melalui pipa-pipa khusus. Namun, layanan tersebut tentu terbatas jarak. Aliran gas metan butuh didorong dengan blower agar sampai ke tungku rumah warga. Nah, keberadaan dapur umum tersebut untuk melayani masyarakat yang belum terjangkau layanan gas metan itu. ‘’Nanti ke depan, mungkin akan kita buat pengolahan gas metan ini di masing-masing kecamatan. Jadi jangkauannya kita perluas,’’ terangnya. Selain itu, Pemerintah Kota Madiun juga telah menggandeng akademisi untuk mengolah gas metan tersebut agar bisa dikemas dalam tabung. Dengan begitu jangkauan layanan bisa semakin meluas. ‘’Sampah di Kota Madiun bukan menjadi masalah, tapi harus menjadi berkah,’’ pungkasnya. (dspp/agi/diskominfo)

  • Bagikan: