Buka Lokakarya Kecamatan Taman, Sekda Kota Madiun Ajak Seluruh Pihak Tingkatkan Kepedulian Tekan Stunting

pinned
  • pemkotmadiun_
  • 31 Jul 2024 11:26:24

Buka Lokakarya Kecamatan Taman, Sekda Kota Madiun Ajak Seluruh Pihak Tingkatkan Kepedulian Tekan Stunting

Buka Lokakarya Kecamatan Taman, Sekda Kota Madiun Ajak Seluruh Pihak Tingkatkan Kepedulian Tekan Stunting

MADIUN – Angka prevalensi Stunting di Kota Madiun menunjukkan hasil yang positif. Pada 2024, prevalensi Stunting berada di 4,56 persen. Angka ini lebih rendah dibandingkan jumlah pada 2023. Yakni, mencapai 4,71 persen. Hal ini berdasarkan survei status gizi berbasis masyarakat (SSGBM) yang dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana Kota Madiun.

Karenanya, Pemerintah Kota Madiun terus berupaya agar kasus Stunting di Kota Madiun bisa terus menurun. Bahkan, menjadi zero kasus. ‘’Kalau dilihat dari data, jumlah Stunting kita sebenarnya tidak banyak. Kalau semua elemen masyarakat memiliki kepedulian yang sama, saya yakin angka ini bisa terus kita tekan,’’ ujar Sekda Kota Madiun Soeko Dwi Handiarto saat membuka Lokakarya di Kecamatan Taman, Rabu (31/7).

Menurut sekda, penurunan Stunting merupakan salah satu program prioritas pemerintah. Sebab, tidak hanya memengaruhi tumbuh kembang anak secara fisik. Tapi juga kecerdasan intelektualnya. Dengan begitu, semakin banyaknya kasus Stunting dapat mengancam masa depan bangsa karena kualitas generasi penerusnya kurang mumpuni.

Sekda pun berharap, kepedulian terhadap kasus Stunting ini dapat ditunjukkan oleh seluruh elemen masyarakat. Bahkan, sejak sebelum bayi terbentuk di rahim ibu. ‘’Karena kalau kita mengobati setelah anak itu Stunting akan lebih sulit dilakukan,’’ imbuhnya.

Sebagai informasi, kondisi Stunting dapat dicegah. Misalnya melalui program pemerintah menyediakan suplemen penambah darah bagi remaja putri yang sudah haid, pembinaan dan pemeriksaan kesehatan calon pengantin, hingga pemenuhan gizi ibu hamil.

Langkah ini dapat didukung oleh masyarakat dengan menyediakan makanan sehat dan bergizi. Misalnya, dengan budidaya ikan berprotein tinggi lewat program Pekarangan Pangan Lestari (P2L). Atau, kreasi olahan makanan sehat dari bahan-bahan alami.

‘’Kalau kita semua bergerak bersama, Insya Allah bayi yang dilahirkan terhindar dari kondisi Stunting,’’ tandasnya. (Ney/irs/diskominfo)\

  • Bagikan: