Wali Kota Salat Isya di Musala Al Palang, Juga Bersilaturahmi Hingga Salurkan Bantuan

MADIUN – Giat Salat Isya’ berjamaah Wali Kota Madiun bersama masyarakat tidak hanya di masjid-masjid besar. Namun, juga di musala kecil. Seperti giat kali terakhir di Musala Al-Palang Kelurahan Pilangbango, Rabu (10/5). Biarpun begitu, kegiatan ibadah tetap berjalan khidmat.

Tak hanya beribadah, wali kota juga bersilaturahmi serta menyalurkan bantuan. Di antaranya, santunan anak yatim, bantuan sembako, dan juga bantuan Baznas. Wali kota juga membagikan minyak goreng kepada jamaah. Orang nomor satu di Kota Pendekar itu menyebut pemerintah harus hadir di tengah masyarakat untuk bisa melayani dengan baik.

‘’Saya harus melayani. Bukan dilayani. Makanya saya sering turun di masyarakat yang salah satunya untuk mendengarkan masyarakat,’’ kata wali kota.

Wali kota juga menyampaikan sejumlah rencana pembangunan ke depan. Salah satunya, terkait pondok lansia. Pembangunan sudah berjalan saat ini dan ditargetkan tahun ini selesai. Pondok tersebut nantinya untuk tempat warga lanjut usia agar tetap produktif, sehat, dan juga untuk semakin mendekatkan diri kepada Tuhan. Wali kota menyebut setiap manusia terlahir suci. Karenanya, mereka yang akan menghadapi Tuhan juga harus kembali suci. Caranya, dengan banyak bertobat serta memperbanyak ibadah.

‘’Kita berikan fasilitas itu. Jadi kalau ada lansia yang hidup sebatang kara, kita bawa ke tempat itu kita rawat dan selalu kita ingatkan akan pentingnya mempersiapkan diri untuk menghadapi Tuhan,’’ ujarnya.

Selain itu, wali kota juga berpesan kepada jamaah untuk tidak mudah terpancing dengan informasi yang tidak jelas sumbernya. Khususnya informasi yang meresahkan dan membuat gaduh. Hal itu penting apalagi saat ini tengah tahun politik. Banyak oknum yang memanfaatkan situasi tahun politik. Wali kota juga berpesan untuk selektif dalam menentukan pilihan. Sebab, pilihan akan menentukan nasib lima tahun ke depan.

‘’Ini tahun politik, banyak orang yang memanfaatkan tahun politik ini dengan hal-hal yang tidak bertanggung jawab. Masyarakat juga harus selekif dalam memilih informasi,’’ pungkasnya. (ws hendro/agi/diskominfo)