Banyak Inovasi, Dekan Universiti Teknologi MARA Malaysia Jajaki Kerja Sama dengan Pemkot Madiun


  • Kategori Berita
  • By Admin Kota
  • 17 Mar 2023

Banyak Inovasi, Dekan Universiti Teknologi MARA Malaysia Jajaki Kerja Sama dengan Pemkot Madiun

MADIUN – Kemajuan di Kota Madiun tidak hanya menarik di tingkat nasional. Namun, juga internasional. Salah satunya, dari negara tetangga, Malaysia. Perwakilan Universiti Teknologi MARA Malaysia (UITM) pun hadir di Kota Pendekar guna menjajaki kerja sama internasional. Perwakilan yang datang bersama rombongan dari Politeknik Negeri Madiun (PNM) itu diterima Wali Kota Madiun, Maidi di Balai Kota, Kamis (16/3).

‘’Ada professor dari Malaysia, beliau juga dekan di UITM ingin menjalin kerja sama dengan kota kita juga dengan PNM. Tentu saja kita welcome ya,’’ kata wali kota.

Kendati baru penjajakan, sejumlah poin kerja sama mulai mengemuka. Mulai terkait penerapan smart city di Kota Madiun hingga pertukaran mahasiswa dengan PNM. Wali kota menyebut Kota Madiun selalu membuka pintu lebar-lebar akan kerja sama yang membawa kebaikan. Baik untuk Kota Madiun maupun pihak seberang. Karenanya, wali kota langsung menawarkan diri untuk membantu agar kerja sama bisa segera terwujud.

‘’Ini baik sekali, kira-kira apa yang harus saya siapkan, apa yang bisa saya bantu, akan saya cukupi,’’ ujarnya.

Tak hanya pembahasan terkait rencana kerja sama, wali kota juga menyampaikan sejumlah kemajuan Kota Madiun. Mulai pembangunan fisik, pembangunan manusia, hingga urusan peningkatan perekonomian dan lain sebagainya. Wali kota juga mengajak rombongan berkeliling kota. Salah satunya, ke Ngrowo Bening Edupark. Di sana, rombongan diajak melihat berbagai kebun buah, budidaya lebah madu, dan lain sebagainya.

Terpisah Prof. Madya Ts. Dr. Rusmadiah Anwar mengaku banyak hal menarik yang dilihatnya di Kota Madiun. Dia mengaku kagum dengan cara Wali Kota Maidi mengoptimalkan potensi secara minim biaya namun bisa maksimal. Salah satunya, terlihat di kawasan Ngrowo Bening Edupark. Dari lahan biasa bisa menjadi tempat wisata.

‘’Informasi yang paling menarik bagaimana pemerintah di sini mengoptimalkan sumber lokal dengan satu impact cost yang tidak tinggi,’’ ungkapnya. (ney/agi/diskominfo)

  • Bagikan: